Kas kecil penting bagi perusahaan untuk mengantisipasi keperluan-keperluan insidentil perusahaan, misalnya pengeluaran kas untuk biaya-biaya operasional pembelian perlengkapan tertentu, biaya perjalanan dinas dsb. Karena itu pembentukan kas kecil perusahaan harus menaksir jumlah kas yang diperlukan untuk suatu jangka waktu tertenu. (apakah seminggu atau serbulan). Dengan demikian perusahaan mengeluarkan sebuah cek dan menguangkannya di bank untuk mengisi dana kas kecil.
Atas dikeluarkannya cek tersebut maka dibuat jurnal:
Kas kecil Rp xxx
Kas Rp xxx
Sebagai contoh, Misalkan pada tgl. 1 Pebruari 2005 PT.VINKA membentuk dana kas kecil sebesar Rp 50.000.000,-
Jurnalnya : Kas kecil Rp 50.000.000,-
Kas Rp 50.000.000,
(Untuk mencatat pembentukan kas kecil)
Apabila Dana kas kecil tersebut misalnya sudah mencapai tingkat minimum, maka harus
Diisi kembali. Caranya yaitu bagian pemegang kas kecil mengajukan permintaan ke bendahara perusahaan dengan melampirkan daftar pengeluaran (pemakaian) kas kecil disertai bukti-bukti pendukung .
Sebagai contoh pada tgl 16 pebruari 2005 petugas kas kecil mengajukan permintaan kembali kas kecil sebesar Rp. 75.000.000,- yang dilampikan dengan dokumen-dokumen kas kecil berupa biaya perjalanan dinas Rp 15.000.000,-Biaya pembelian perlengkapan kantor Rp 50.000.000,- Biaya angkut pembelian Rp 2..000.000,-
Biaya Listrik dan telepon Rp 5.000.000,-, Biaya Air PAM Rp 3.000.000, Maka jurnal yang harus dibuat untuk pengisian kembali kas kecil adalah:
16 Pebruari 2005: Biaya perjalanan dinas Rp. 15.000.000-
Biaya perlengkapan kantor Rp 50.000.000-
Biaya angkut pembelian Rp. 2.000.000-
Biaya listrik & telepon Rp. 5.000.000-
Biaya PAM Rp. 3.000.000-
Kas Rp.75.000.000,-
(pengisian kembali dana kas kecil).