PENURUNAN HARGA
Kemampuan barang menghasilkan pendapatan akan berkurang apabila harga jual barang menurun. Disaat seperti ini terkadang perusahaan menggunakan metode harga terendah diantara harga perolehan dan harga pasar (Lower Of Cost Of Market atau LCM)
Contoh penerapan teori diatas :
( 000)
Harga Harga Perjenis Perke- Keseluruh-
Pokok pasar lompok an
Motor:
Yamaha Rp12.000 Rp 10.000 Rp 10.000
Honda RP12.000 Rp 15.000 Rp 12.000
Jumlah Rp24.000 Rp 25.000 Rp 24.000
Elektronik:
TV Rp10.000 Rp 8.000 Rp. 8.000
DVD Rp 8.000 Rp 6.000 Rp. 6.000
Jumlah Rp18.000 Rp14.000 Rp 14.000
Jlh.Perse- Rp42.000 Rp 39.000 Rp 36.000 Rp 38.000 Rp. 39.000
Catatan:
Ketiga cara diatas dapat dipilih oleh perusahaan, namun kebanyakan perusahaan lebih menyukai penetapan untuk tiap jenis persediaan,karena akan menghasilan harga yang paling rendah,dan ini sejalan dengan konsep konservatisme.
PENAKSIRAN PERSEDIAAN
Dalam situasi tertentu,persediaan tidak dihargai menurut harga perolehan yang sesungguhnya,melainkan harga yang ditaksir.
Yang mendorong perusahaan untuk menaksir persediaannya adalah:
1.Manajemen berkeinginan untuk menyusun laporan keuangan bulanan
atau triwulan,tetapi perhitungan fisik persediaannya hanya dilakukan
pada akhir tahun saja.
2.Terjadi musibah (mis.Kebanjiran,kebakaran)yang tidak memungkin-
kan untuk melakukan perhitungan fisik persediaan.
Ada 2 (dua) metode penaksiran persediaan yang paling lazim diapakai adalah :
1. Metode laba kotor
2. Metode harga eceran.
Ad.1. Metode laba kotor
Rumus :
Langkah 1 : Penjualan - Taksiran laba = Taksiran
Bersih Kotor H.P.P.
Harga per - Taksiran = Taksiran
Langkah 2 : olehan brg H.P.P. harga per
tersedia di olehan per
jual sed.akhir.
Contoh:
PT.ABC bermaksud menyusun laporan R/L bulan januari 2005. pada bulan tersebut penjualan bersih sebesar Rp 4.000.000, persediaan awal
Rp1.000.000 dan pembelian Rp 2.000.000. pada tahun lalu perusahaan memperoleh laba kotor sebesar 30%, dan tahun ini diperkirakan akan diperoleh laba kotor dengan persentase yang sama.
Penjualan bersih. . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . .. . Rp 4.000.000,-
(1) Taksiran laba kotor 30% x Rp 4.000.000 . . . . . (Rp 1.200.000)-
Taksiran H.P.P. …….. Rp 2.800.000,-
===========
Persediaan awal . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .. Rp 1.000.000,-
Pembelian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . Rp 2.000.000,-
Tersedia untuk dijual . . . . . . . Rp 3.000.000,-
Taksiran H.P.P. . . . . . . . . . . (Rp 2.800.000)-
Taksiran harga perolehan persediaan akhir . . . . . Rp 200.000,-
===========
Jadi metode laba kotor didasarkan pada asumsi bahwa persentase laba
kotor tidak mengalami perubahan dari tahun yang satu ke tahun berikutnya. Bila terjadi perubahan taksiran akibat kebijakan penjualan atau kondisi pasar, maka persentase tahun lalu harus disesuaikan untuk mencerminkan kondisi operasi pasar saat ini. Methode ini kadang-kadang diterapkan hanya pada suatu departemen atau suatu jenis produk tertentu.
Ad.2. Metode Harga Eceran.
Rumus :
Tahap 1 : Brg Tersedia dijual - Penjualan = Persediaan akhir berdasar hrg eceran bersih berdasar hrg eceran
Tahap 2 : Brg tersedia dijual Brg Tersedia Perbandingan harga
berdasar hrg per- : dijual berda- = perolehan terhadap
olehan sar hrg eceran harga eceran
Tahap 3 : Persediaan akhir Perbandingan Taksiran harga per-
berdasar harga x harga peroleh = olehan persediaan
eceran an terhadap akhir.
harga eceran
Misalkan :
Perusahaan membeli 10 unit barang dengan harga Rp 10 ( harga- perolehan) untuk dijual dengan harga Rp 20 perunit ( harga eceran ).
Jadi perbandingan ratio antara H.Perolehan dan H.Eceran adalah
(Rp 100 : Rp 200) = 50%.
Seandainya tersisa 5 unit yang belum terjual, harga eceran 5 unit tersebut adalah Rp 100 (5 unit x Rp 20) dan harga perolehannya adalah = (50% x Rp 100) = Rp 50, yang juga sama dengan total harga perolehannya yakni : 5 x Rp 10 = Rp 50.
Penerapan metode harga eceran
Atas dasar atas dasar
H.P H.E
Persediaan awal . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 25.000,- Rp 50.000,
Pembelian . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . Rp 75.000,- Rp150.000,
Barang tersedia untuk dijual . . . . . . . . Rp100.000,- Rp200.000,
Penjualan bersih . . . . . . . . … . . . . . .. Rp 50.000,
(1).Persediaan akhir berdasar harga eceran . . . . . . . . . . .. . . Rp150.000,
=======
(2).Perbandingan harga perolehan terhadap
Harga eceran = (Rp 100.000 : Rp 200.000) = 50%
(3).Taksiran harga perolehan persediaan akhir
(50% x Rp 150.000) = Rp 75.000,-
=======