1.Pengakuan piutang dagang
Mis: Tgl.1 Mei 2005 PT.X. menjual barang kepada PT.Y. seharga Rp.1.000.000,-
dengan termyn 2/10,n/30.
Tgl.5 Mei 2005 barang seharga Rp.100.000,- dikembalikan oleh PT.Y. ke -
PT.X.
Tgl. 10 Mei 2005 PT.X. menerima pembayaran dari PT.Y. sebesar saldo
Tagihannya, maka Jurnal yang harus dicatat atas transaksi-transaksi di atas
untuk PT.X. adalah :
1 Mei 2005 : Piutang dagang Rp 1.000.000,-
Penjualan Rp 1.000.000,-
5 Mei 2005 : Retur & pot.Penjualan Rp 100.000,-
Piutang dagang Rp 100.000,-
10 Mei 2005: Kas Rp 72.000,-
Pot.Penjualan Rp 18.000,-
Piutang Dagang Rp 900.000,-
2.Penilaian piutang dagang.
Menurut P.A.I : - Piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan sebesar nilai neto kas
yang bisa di realisasi/diterima.
- Nilai kas bersih yang dapat diterima adalah jumlah piutang bruto
setelah dikurangi dengan taksiran jumlah (Nilai) piutang yang tidak
dapat diterima.
- Apabila debitur tidak mampu membayar kewajibannya maka dalam
akuntansi disebut : kerugian piutang.
Pencatatan kerugian piutang dapat dilakukan dengan 2 metode :
1) Metode cadangan.
2) Metode penghapusan langsung
1.Metode Cadangan.
Mis : PT.X. Th. 2005 melakukan penjualan kredit Rp 5.000.000. Dari jumlah
Penjualan tersebut, terdapat piutang sebesar Rp 2.000.000 yang belum
dapat ditagih s.d tgl. 31 Desember 2005.
Manajer kredit memperkirakan bahwa dari piutang yang belum tertagih
tsb, sebesar Rp 500.000 tidak mungkin dapat diterima.
Jurnal: 31 Des. 2005 : Kerugian piutang Rp 500.000-
Cad.Ker.Piutang Rp 500.000-
(ini dicatat dlm Lap.R/L sebagai biaya penjualan)
Jadi bila piutang dagang dilaporkan dalam neraca, hasilnya :
Piutang dagang Rp. 2.000.000,-
Cad.Ker.Piutang (Rp. 500.000,-)
Rp. 1.500.000,- (Jlh ini yg dilap.dlm neraca).
( Contoh di atas mencatat taksiran kerugian piutang)
· Pencatatan penghapusan langsung.
Mis: Bagian penagihan PT.X. pada tgl 1 Mei 2005 memberikan persetujuan
bahwa piutang pada PT.Y. sebesar Rp 250.000 dihapus dari pembukuan
karena tidak mungkin dapat diterima pelunasannya.
Jurnal : 1 Mei 2005 : Cad.Kerugian piutang Rp 250.000
Piutang dagang Rp 250.000,-
( Contoh diatas mencatat penghapusan piutang kepada PT.Y.)
Jadi setiap penghapusan piutang dicatat dengan mendebet rekening Cadangan dan
bukan Rek. Piutang dagang. Kenapa demikian? Sebab ketika mendebet Rek.
kerugian piutang maka akan menjadi tidak tepat karena biaya (kerugian) telah di
catat melalui jurnal penyesuaian taksiran kerugian piutang.
Meskipun penghapusan piutang akan mengurangi Rek. Piutang dagang
maupun Rek.Cad Kerugiuan piutang akan tetapi nilai tunai yang dapat direalisasi
dari piutang tetap tidak berubah.
Sebelum sesudah
Penghapusan penghapusan
Piutang dagang Rp 2.000.000,- Rp 1.750.000,-
Cadangan kerugian piutang Rp 500.000,- Rp 250.000,-
Nilai tunai piutang Rp 1.500.000,- Rp 1.500.000,-
=========== ===========
Penerimaan Kembali piutang yang telah dihapus
Seandainya PT.Y. tgl 1 Juli 2005 melunasi kewajibannya di PT X.
Maka jurnal yang dibuat oleh PT.X. adalah :
1 Juli 2005 : Piutang dagang Rp 500.000,-
Cad.Kerugian piutang Rp 500.000,-
( mencatat kembali piutang PT.Y. yang telah dihapus )
1 Juli 2005 : Kas Rp 500.000,-
Piutang dagang Rp 500.000,-
( mencatat penerimaan kas dari PT.Y. )
DASAR YANG DIGUNAKAN DALAM METODE CADANGAN
(1) Persentase dari penjualan
(2) Persentase dari piutang
1.Persentase dari penjualan
Contoh : PT.Mawar menjual barang secara kredit Rp.1.000.000, pada PT.Dahlia dengan persentase 1% piutang dari penjualan bersih tidak akan tertagih.
Jurnal : (Untuk mencatat kerugian piutang tak tertagih )
Kerugian piutang Rp 10.000,-
Cad.Kerugian piutang Rp 10.000,-
2.Persentase dari piutang
Dibuat daftar umur piutang/analisis umur piutang.
__________________________________________________________
Nama Jlh saldo Belum jatuh Jlh.Hari lewat waktu
Pelanggan piutang tempo 1-30 31-60 60-90 diatas 90
A Rp1000 Rp 0 500 0 300 200
B Rp 700 Rp 700 0 0 0 0
C Rp 500 Rp 300 0 0 200 0
D Rp 400 0 0 200 0 200
___________________________________________________________
Jumlah Rp2.600 Rp1.000 500 200 500 400
___________________________________________________________
Taksiran
persentase 12,31 % 2 % 4% 10% 20% 40%
tak tertagih
___________________________________________________________
Total
taksiran tak Rp 320 Rp 20 Rp 20 Rp 20 Rp100 Rp160
tertagih
___________________________________________________________
2.Metode penghapusan langsung
Mis: CV.Ani mempunyai piutang pada CV.Dewi sebesar Rp 500.000,-
Tgl.10 Des.2005, Manajer kredit CV.Ani memutuskan untuk meng
hapus piutang CV.Dewi karena sudah tidak mungkin ditagih.
Jurnal :
Kerugian piutang Rp 500.000,-
Piutang dagang Rp 500.000,-
Metode ini tidak diakui untuk pelaporan keuangan (kecuali bila kerugian piutang kecil dialami perusahaan ).
Alasannya : Karena yang dilaporkan dalam neraca hanya jumlah piutang brutonya,dan tidak memberi gambaran tentang nilai tunai piutang yang direalisasi.
3.Pengalihan piutang
Alasan : 1. Dalam situasi uang ketat perusahaan sulit mendapat pinjaman untuk
memenuhi kebutuhan kasnya,disamping bunga pinjaman cukup
tinggi.
2. Penagihan piutang seringkali memakan waktu yang lama dan me-
merlukan biaya yang besar.
3. Di negara-negara telah berkembang, cara pengalihan piutang misalnya
Penjualan piutang kepada lembaga keuangan,penggadaian piutang, dan
Penjualan dengan kartu kredit.
Penjualan dengan kartu kredit :
Melibatkan : (1) Penjual (2) penerbit kartu kredit (3) Pembeli
Contoh : Restoran Melawai Jakarta menerima kartu pembayaran Bank ABC untuk
transaksi penjualan. Ali dan temannya makan dan minum direstoran tsb.
Sebesar Rp.500.000,- dengan menggunakan kartu credit Bank ABC.
Jurnal mencatat transaksi ini:
Penjualan Rp 500.000,-
Piutang dagang Rp 500.000,-
Seandainya biaya jasa ditetapkan 5% untuk perhitungan kartu kredit maka Bank ABC
Akan membayar kepada restoran melawai sebesar Rp 475.000,- yang akan dicatat dalam pembukuan restoran melawai dengan,
Jurnal :
Kas Rp 475.000,-s
Biaya jasa kartu kredit Rp 25.000,-
Piutang dagang Rp 500.000,-