Monday, May 28, 2012

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS part 2 of 4

B. Tingkatan dan Fokus Teori
Numan (2003) Divided into three levels of theory, namely:  micro, meso, & macro. Macro level theory: small slices of time, space, or a number of people. The concept are usually nor very abstract. Meso level theory: attempts to link macro and micro levels or to operate at an intermediate level. Macro level theory: concerns the operation of large aggregates such as social institutions, entire culture systems, and whole societies. It uses more concepts that are abstract (Tingkatan teori terbagi menjadi tiga , yaitu: mikro, meso dan makro. Tkt makro teori: irisan kecil waktu, ruang or sejumlah orang. Konsep ini biasanya juga sangat abstrak. Tingkat Meso teori: mencoba untuk menghubungkan tingkat makro dan mikro or untuk beroperasi pada tingkat menengah. Tingkat makro teori: keprihatinan pengoperasian agregat besar seperti institusi sosial, sistem budaya seluruh, dan seluruh masyarakat. Ini menggunakan konsep yang lebih yang abstrak).

     The focus of the theory can be divided into three, namely:
      Substantif theory is developed for a specific area of social concern, such as deliquent gangs, strikes, diforce, or ras relation (Teori substantif dikembangkan untuk wilayah tertentu dari kepedulian sosial, seperti geng deliquent, pemogokan, diforce, atau hubungan ras)
      Formal theory is developed for a broad conceptual area in general theory, such as deviace; socialization, or power (Teori formal di-kembangkan untuk area konseptual luas dlm teori umum, seperti deviace, sosialisasi, atau kekuasaan)
      Midle range theory are slightly more abstract than empirical generalization or specific hypotheses. Midle range theories can be formal or subtantive. Midle range theory is princippally use in sociology to guide empirical inquiry (Midle range theory sedikit lebih abstrak dari generalisasi empiris or hipotesis tertentu. Ber-bagai teori Tengah dapat formal atau subtantive. Berbagai teori Tengah adalah princippally digunakan dalam sosiologi untuk me-mandu penyelidikan empiris)

C. Kegunaan Teori dalam Penelitian
     Cooper & Schindler (2003) kenjelaskan bahwa kegunaan teori adalah:
  1. Theory norrows the range of fact we need to study (Teori norrows kisaran kenyataan kita perlu mempelajari)
  2. Theory suggest which research approachesare likely to yield the greatesmearning (Teori menyarankan mana penelitian approachesare kemungkinan untuk menghasilkan greatesmearning yang)
  3. Theory suggest a system for the research to impose on data in order to classify them in the most meaningful way (Teori menunjukkan suatu sistem untuk penelitian untuk memaksakan data untuk mengklasifikasikan mereka dengan cara yang paling bermakna)
  4. Theory summarizes what is known about object of study and states the uniformmities that lie beyond immediate observation (Teori merangkum apa yang diketahui tentang objek studi dan menyatakan uniformmities yang berada di luar pengamatan langsung)
  5. Theory can be used to predict further fact that should be found (Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta lebih lanjut yang harus ditemukan)
     Wiliam Wiersma (1986) basically, theory helps provide a frame work by serving as the point of departure for pursuit of a research problems. The theory identifies the crucial factors. It provides a guide for systematizing and interrelating the various facets of research/ How ever, besider providing the systematic view of the factors under study, the theory also may very well identify gaps, weak points, and inconsistencies that indicate the need for additional research. Also, the development of theory may light the way for continued research on the phenomena under study. Another function of theory is provide one or more generalization that can be test and used in practical applications and further research”.
      Wiliam Wiersma (1986) pada dasarnya, teori membantu menyediakan kerangka kerja dengan menjabat sebagai titik tolak u/ mengejar suatu masalah penelitian. Teori ini meng-identifikasi faktor-faktor penting. Ini memberikan panduan bagi sistematisasi dan interrelating berbagai segi penelitian / Bagaimana pernah, besider memberikan pandangan sistematis dari faktor-faktor yang diteliti, teori juga mungkin sangat baik mengidentifikasi kesenjangan, titik-titik lemah, dan inkonsistensi yg menunjukkan perlunya penelitian tambahan. Selain itu, perkembangan teori dapat menerangi jalan untuk penelitian lanjutan pada fenomena yang diteliti. Fungsi lain dari teori adalah menyediakan satu atau lebih generalisasi yang dapat menguji dan digunakan dalam aplikasi praktis dan penelitian lebih lanjut .
      Gawin (N. S. Sukmadinata, 2005) menyata-kan bahwa fungsi teori a/ “……..the theory help the researcher to analyze data to make shorthand summarization or synopsis of data and relations, and suggest new things to try out” ("... ... .. teori ini membantu peneliti untuk menganalisis data u/ membuat summarization singkatan atau sinopsis data dan hubungan, dan menyarankan hal-hal baru untuk menco)

Ciri-ciri teori yang baik menurut Mouly adalah:
  1. A theoritical system must permit deduction which be tested emperically (Suatu sistem teori harus memungkinkan deduksi yang akan diuji emperically)
  2. A theory mus be compatible both with observation and with previously validated theory (Sebuah teori mus akan kompatibel baik dengan observasi dan dengan teori sebelumnya divalidasi)
  3. Theories must be stated in simple terms, that theory is best which explains the most in the simplest form (Teori harus dinyatakan dalam istilah yang sederhana, teori yang terbaik yang menjelaskan paling dalam bentuk yang paling sederhana)
  4. Scientofic theories must be based on empirical facts and relatioship (Teori-teori ilmiah harus didasarkan pada fakta empiris dan relatioship)
Dalam kaitan dengan kegiatan penelitian, fungsi teori adalah:
  1. Digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel yang akan diteliti
  2. Pediksi dan pemandu untuk menemukan fakta – untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan penyataan yang bersifat prediktif
  3. Digunakan untuk membahas hasil penelitian, dan selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah 

Search This Blog