Thursday, May 31, 2012

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN


A. Pendahuluan
       Pendekatan pada dasarnya adalah suatu alat yang digunakan untuk membuktikan hipotesis yg telah diajukan dan harus disesuaikan dengan tujuan penelitian, waktu dan dana yang tersedia
       Contoh: Kita ingin melakukan penelitian untuk mencari (pengaruh iklan terhadap nilai penjualan barang tertentu. Untuk keperluan ini metode penelitian apakah yang dianggap paling cocok (bisa metode survey, ex post facto,  atau eksperimen
B. Beberapa Bentuk Design Experiment
       Pre-Experimental Design (Nondesigns) -  belum merupakan experimen sungguh-sungguh, karena masih terdapat varibel luar yang berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hal ini terjadi karena tdk terdapat variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.
1.   One Shot Case Study - polanya adalah: X    0, dimana: X = treatment (perlakuan) dan 0 = hasil observasi sesudah treatment.
                Contoh: Pengaruh diklat (X) terhadap prestasi kerja karyawan (O)

 One Group Pretest-Posttest Design, polanya adalah: 01  x  02. Dalam desain ini dilakukan 2 kali observasi. 01 = pre-test dan 02 = post-test. Perbedaan antara 01 dan 02, yakni 02 - 01 diasumsikan merupakan efek dr  treatment dan eksperimen. Rumus yang digunakan adalah:
    1. Static group comparison, polanya
    Dgn desain sudah ada klp lain sebagai standar eksternal
    Pengaruh seragam terhadap prestasi penjualan adalah (O1 – O2)

      True eksperimental design (experimen sesungguhnya)  - peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mem-pengaruhi jalannya eksperimen. Dgn demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dpt menjadi tinggi (terdapat variabel kontrol dan sampel di-ambil secara random).
    1. Posttest-Only Control Design
    Dlm desing ini terdapat dua klp yg masing2 dipilih secara random (R). Klp 1 diberi perlakuan (X) disebut klp ekspe-rimen & kelompok lain tidak disebut klp kontrol. Pengaruh adanya perlakuan a/ (O1 : O2). Dlm penelitian sesungguh-nya pengaruh perlakuan dianalisis dgn uji beda pakai statistik T-test.

    2.   Pretest-Control Group Design




    • Dalam desing ini teruntuk men dapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan
    • Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)
    3. Factorial Design
                 Desain faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yg mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen)
    Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing2 diberi pretest. Kelompok u/ penelitian dinyatakan baik bila setiap kelompok nilai pretestnya sama. Jadi O1 = O2 = O3 = O4 à var. modertaornya Y1 &
    Contoh:
    •    Dilalukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode pemasar-an tertentu terhadap nilai penjualan. U/ itu dipilih empat kelompok secara random. Variabel moderatornya adalah jenis kelamin, yaitu laki-laki (Y1) dan perempuan (Y2).
    •  Treatment (metode pemasaran baru) dicobakan pada kelompok eksperiment I yang telah diberi pretest (O1 = kelompok laki2) dan kel. eksperiment ke II yang telah diberi pretest (O5 = kelompok perempuan).
    •   Pengaruh perlakuan (metode pemasaran baru) ter-hadap nilai pen-jualan barang untuk kelompok laki2 = (O2 – O1) – (O4 – O5)
    •   Pengaruh perlakuan (metode pemasaran baru) ter-hadap nilai pen-jualan barang untuk kelompok perempuan = (O6 – O5) – (O8 – O7)
    •   Bila terdapat perbedaan pengaruh metode pemasaran terhadap nilai penjualan antara kel.pria dan perempuan, maka penyebab utamanay adalah bukan karena treatment yg diberikan, ttp karena adanya variabel moderator (jenis kelamin)

    4. Quasi Experimental Design
           Desain ini pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan
           Design ini mempunyai kelompok Kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel2 luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen, walaupun demikian design ini lerbih baik dari pre experimental design.
    1. Time Series Design
    O1           O2                 O3          O4           X             O5          O6                 O7          O8
    •   Desain ini kelompok tidik dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan
    •   Bila hasil pretest selama 4 kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kel. tersebut keadaannya labil, tidak menentu dan tidak konsisten.
    •   Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat di-ketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment
    •  Design penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
    •   Hasil pretest  yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besarnya pengaruh perlakuan adalah = O5 + O6 + O7 + O8) – (O1 + O2 + O3 + O4)

      Search This Blog