Saturday, May 19, 2012

PROSES PEMBELIAN


Proses Pembelian
Dalam proses pembelian, konsumen akan melalui sebuah proses, yaitu :
1)    Menganalisa keinginan dan kebutuhan
2)    Menilai beberapa sumber
3)    Menetapkan tujuan pembelian
4)    Mengidentifikasi alternatif pembelian
5)    Mengambil keputusan untuk membeli
6)    Perilaku sesudah pembelian

Tahapan-tahapan pembelian
1.      Tahap pertama adalah kesadaran akan kebutuhan suatu produk/jasa dan ketersediaannya.
2.      Tahap kedua, konsumen akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen akan mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya, harganya, penjualannya, dan juga jaminan dari perusahaan.
3.      Tahap ketiga, konsumen akan merasa suka dan butuh terhadap produk itu secara umum.
4.      Tahap keempat adalah preferensi. “Kenapa saya harus membeli produk merk A, bukan merk B. Kenapa saya harus membeli tipe yang seharga ini bukan seharga itu.” Ini adalah preferensi. Konsumen akan mencocokkan produknya disesuaikan dengan kesukaannya, seleranya, budgetnya dan lainnya. Di tahapan ini konsumen sudah mulai mengerucutkan pada apa yang lebih disukai dibandingkan yang lain.
5. Tahap kelima adalah membuat keyakinan atau konfirmasi.
Setelah konsumen mengerucutkan pada beberapa pilihan dengan mempertimbangkan penjelasan dari penjual maka akan membuat keputusan untuk membeli.

      6. Tahapan yang terakhir, konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya.

Pembelian langsung
Pembelian Langsung / Direct Purchase mengacu kepada model pembelian sederhana, tanpa melalui proses request, order atau receiving, dimana bagian pembelian melakukan proses pembelian langsung kepada vendor.
Contoh model pembelian langsung
- Cash & Carry : mendapatkan barang langsung dari suplier dengan cara
mendatangi lokasi barang kemudian bagian pembelian memilih, membayar secara cash dan kemudian membawa langsung barang-barang yang dibeli tersebut.

- Canvasing : bagian pembelian mendapatkan barang yang ditawarkan langsung oleh suplier
melalui sales yang datang ke perusahaan dengan membawa sampel dengan stok terbatas. Jika barang tersebut sesuai kebutuhan maka bagian pembelian dapat langsung mengambil barang tersebut dengan pembayaran tunai atau pembayaran lainnya (hutang, kartu kredit, giro, dan lain-lain).
penerapan pembelian langsung kadang dilakukan pula oleh Perusahaan yang memiliki jumlah staf
dan transaksi terbatas, sehingga melakukan penyerderhanaan proses pembelian. 

Search This Blog